LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SUMBER INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJEMEN
Oleh: I Gusti Ngurah Sanjaya, SE.,M.Si.,Ak.
I.
PENDAHULUAN
Laporan keuangan yang merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan dihadapi perusahaan dalam
kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, maka manajemen membutuhkan suatu
informasi yang tepat dan akurat dalam pengambilan keputusan, salah satunya
adalah Laporan keuangan. Tetapi yang jadi masalah sekarang apakah laporan
keuangan yang disajikan tersebut dapat memberikan informasi yang tepat dan
akurat dan mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya pada saat itu.
Laporan keuangan merupakan satu-satunya media komunikasi yang dapat
dipakai oleh manajemen kepada para pemilik perusahaan.
II. JENIS LAPORAN KEUANGAN
Standar akuntansi keuangan menyatakan ada beberapa komponen laporan
keuangan yang lengkap yaitu:
1.
Neraca
2.
laporan laba rugi
3.
Laporan perubahan
ekuitas
4.
Laporan arus kas, dan
5.
Catatan atas laporan keuangan
III. TUJUAN
PELAPORAN KEUANGAN
Akuntansi sebagai alat
sebenarnya tidak mempunyai tujuan, yang mempuyai tujuan adalah penyampaian
informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi. Tujuan pelaporan keuangan
mempunyai pengertian yang lebih luas dalam menggambarkan fungsi akutansi sebagai penyedia informasi keuangan.
Akuntansi akan bermanfaat kalau dapat digunakan sebagai alat untuk
mengendalikan variabel-variabel ekonomi dan sosial dalam suatu masyarakat untuk
mencapai tujuan tertentu (Suwarjono, 1989).
Financial Accounting Standards Board (FASB) dalam Statement
of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1 menyatakan, tujuan laporan
keuangan adalah menyajikan informasi sebagai berikut:
a. Berguna bagi investor dan kreditor yang ada dan potensial,
serta pemakai lainnya dalam membuat keputusan investasi, pemberi kredit dan
keputusan lainnya. Informasi yang dihasilkan itu harus memadai, bagi mereka
yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kegiatan dan usaha perusahaan dan
peristiwa ekonomi, serta bermaksud untuk menelaah informasi tersebut secara
sunguh-sungguh.
b. Dapat membantu investor dan kreditor yang
potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan
ketidakpastian dari penerimaan uang di masa mendatang yang berasal dari dividen
atau bunga pelunasan, dan jatuh temponya surat
berharga atau pinjaman. Oleh karena itu, rencana penerimaan dan pengeluaran
uang seorang kreditor atau investor itu berkaitan dengan cash flow perusahaan.
Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang membantu investor, kreditor,
dan pihak-pihak lainnya memperkirakan jumlah, waktu dan ketidak pastian aliran
kas masuk (sesudah dikurangi kas keluar) dimasa mendatang untuk perusahaan.
c. Menunjukkan sumber ekonomi perusahaan,
klaim atas sumber ekonomi perusahaan (kewajiban perusahaan untuk mentrasfer
sumber ke perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan), dan pengaruh transaksi,
kejadian, dan keadaan yang mempengaruhi sumber dan klaim atas sumber tersebut.
APB merumuskan tujuan umum akuntansi keuangan dan laporan keuangan
sebagai berkut:
1.
Tujuan umum akuntansi keuangan dan
laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan yang dapat diandalkan
mengenai sumberdaya ekonomis dan kewajiban ekonomis suatu perusahaan
2.
Menyediakan informasi yang dapat
diandalkan mengenai perubahan sumberrdaya netto (sumberdaya dikurangi
kewajiban) suatu perusahaan yang diakibatkan oleh aktifitas perusahaan yang
menjurus ke arah perolehan laba.
3.
Menyediakan informasi keuangan
yang membantu menaksir kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan.
4.
Menyediakan informasi lain yang
dibutuhkan mengenai perubahan sumberdaya ekonomis dan kewajiban ekonomis.
5.
Mengungkapkan, seluas mungkin,
informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan dengan
kebutuhan pemakai laporan keuangan.
APB merumuskan tujuan kualitatif yang lebih luas dan mencakup sebagian
dari standar pokok yang dirumuskan oleh AAA
dalam ASOBAT, yaitu:
1.
Relevansi (Relevan)
Informasi dalam laporan keuangan dapat memenuhi kebutuhan dari
pengguna, khususnya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi sehingga
membantu pengguna dalam mengevalkiasu peristiwa ekonomi masa lalu, masa kini
atau masa depan, serta menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi pengguna
dimasa yang lalu.
2.
Dapat dimengerti (Understandability)
Syarat penting yang ditampilkan dalam laporan keuangan agar pengguna
laporan keuangan dapat dengan cepat mengerti (memahami) isi dari laporan
keuangan tersebut, dengan asumsi bahwa pengguna memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk
mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
3.
Keandalan (Reliabel)
Informasi laporan keuangan agar bermanfaat harus memenuhi syarat andal (reliable), dimana informasi dikatakan
memiliki kualitas andal jia bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan penggunaannya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur (fairful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar diharapkan dapat disajikan.
4.
Netral (Neutrality)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus diarahkan pada
kebutuhan atau pengguna umum yang tidak bergantung pada keiinginan atau
kebutuhan pihak tertentu. Sehingga penyajian informasi keuangan tidak
dibolehkan untuk kepentingan beberapa pihak, sementara hal tersbut akan
merugikan pihak lain yang mempunyai yang berlawanan.
5.
Tepat waktu (Timelines)
Laporan keuangan yang disajikan terlambat atau tidak tepat waktu, maka
informasi tersebut akan kehilanghan relevansinya. Manajemen mungkin perlu
menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan
informai andal. Untuk menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu
melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya diketahui,
sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya jika penyampaian laporan ditunda sampai
seluruh aspek transaksi diketahui dengan pasti, maka laporan tersebut akan
kurang bermanfaat bagi pengguna informasi tersebut dikarenakan karena terlambat
menyampaikannya dan kurang bermanfaat pula dalam pengambilan keputusan.
Sehingga perlu menyeimbangkan antara relevansi dan keandalan tersebut.
6.
Daya banding (Comparability)
Laporan keuangan yang memberikan manfaat tinggi pada pengguna, dimana pengguna dapat membandingkannya antara
satu periode lalu dengan periode yang sekarang. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi kecendrungan (trnd) posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga
dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi
posisi keuangannya, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
Oleh karena itu pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusashaan
tersebut, antara perusahaan yang sama dengan perusahaan yang berbeda.
7.
Kelengkapan (Completeness)
Informasi dalam laporan keuangan dikatakan andal, jika penyajiannya
lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesenjangan untuk tidak
mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan
karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi
relevansi.
IV. LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR ANALISIS
Analisis laporan keuangan merupakan kumpulan proses analisis yang
merupakan bagian dari analisis bisnis, proses yang terpisah ini memiliki
kesamaan dalam hal penggunaan informasi laporan keuangan, dalam berbagai
tingkatan, untuk kepentingan analisis. Walaupun laporan keuangan berisi
informasi tentang rencana bisnis perusahaan, analisis lingkungan bisnis dan
strategi perusahaan kadang kala dipandang di luar analisis laporan keuangan
yang konvensional. Tetapi sebagian besar setuju bahwa penilaian yang memerlukan
ramalan merupakan bagian dari analisis laporan keuangan. Karenanya analisis
laporan keuangan seharusnya dipandang sebagai bagian penting dan tak
terpisahkan dari analisis bisnis dan seluruh komponen analisisnya. Untuk
memperjelas dapat dilihat gambar berikut ini:




Sebuah perusahaan menjalankan berbagai aktivitas untuk menyediakan produkatau jasa yang dapat dijual dan menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan. Laporan keuangan perusahaan beserta penjelasannya menginformasikan 4 (empat) aktivitas utama perusahaan yang mepiluti:
1.
Aktivitas Perencanaan
2.
Aktivitas Pendanaan
3.
Aktivitas Investasi dan
4.
Aktivitas Operasi